Perduli Lingkungan, Mahasiswa UTM Manfaatkan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

BANGKALAN, Kabar-harian.com Mahasiswa UTM yang mengikuti Proyek Kemanusiaan mengadakan kegiatan peduli lingkungan dengan pembuatan pupuk kompos organik dan penanaman tumbuhan. Sabtu, (11/12/2021).

Kelompok proyek kemanusiaan daerah Kabupaten Bangkalan di bimbing oleh ibu Dias Putri Yuniar, M.Pd  selaku dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, UTM. Kegiatan pembuatan kompos ini dilakukan kurang lebih selama 40 hari.

Dalam kegiatan pembuatan kompos ini dilaksanakan melalui dua cara yaitu, cara manual menggunakan galon bekas dan menggunakan komposter, kompos yang dihasilkan melalui dua cara ini hampir sama yang membedakan hanyalah hasil yang diperoleh dari pembuatan menggunakan komposter yaitu kompos padat dan kompos cair.  Pada saat kompos sudah siap digunakan, langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman tumbuhan pada minggu ke 2 dan ke 3 desember dengan memanfaatkan kompos tersebut.

Baca juga :  LSM BIN Pertanyakan Indikasi Kebocoran PAD Pada Dishub Sampang

“Sebelum melakukan kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan observasi dan sosialisasi terlebih dahulu kepada para masyarakat beserta siswa dan siswi pada bulan oktober lalu. tujuan observasi untuk mengetahui bagaimana lingkungan dirawat, terutama bagaimana pengelolaan sampah dilakukan”.Ucap Jamilatul Aini Mahasiswa asal sampang tersebut

Baca juga :  Awal Dari Perjuangan Garuda Muda. Rekaptulasi Ajang AFF Suzuki Cup 2020

Kegiatan tersebut bertujuan untuk sosialisasi agar siswa dan siswi memiliki motivasi dan rasa perduli terhadap lingkungan sekitar.

Adapaun lokasi yang kami gunakan dalam kegiatan tersebut yaitu Yayasan Miftahul Ulum Dakiring Dusun Gunongan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.

“Yayasan Miftahul Ulum Dakiring ini kami pilih sebagai lokasi kegiatan karena letak geografis yang cukup strategis serta kondisi lingkungan sekitar yang juga menjadi faktor pendukung bagi kami dalam melaksanakan proyek kemanusiaan ini” Ungkap. Feli koldiyah salah satu mahasiswa proyek kemanusiaan UTM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Punya berita?