SUMENEP, Kabar-harian.com – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep bersama Puluhan masyarakat dari Desa Gadu Timur Kecamatan Ganding menggelar demonstrasi di depan Mapolres Sumenep, kamis (17/03/2022).
Ketua DPC GMNI Sumenep Bung Robi Nurrahman mengungkapkan, Kedatangan sejumlah massa dari keluarga Herman bersama aktivis GMNI itu untuk menuntut keadilan atas kematian pria yang diduga stres akibat faktor keluarga tersebut.
“Kami sebagai pejuang pemikir-pemikir pejuang rakyat menuntut keadilan atas tindakan oknum anggota kepolisian terhadap korban herman,” ungkapnya.
Korlap aksi Afif Mawardi menilai, bahwa lima aparat kepolisian yang telah memberondong tembakan ke tubuh Herman hingga tewas telah menciderai hukum sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Herman bukan hewan Pak. Kenapa dibunuh dengan cara sadis kayak gitu,” lantang perwakilan massa. Harusnya dilumpuhkan saja. Kami meminta keadilan datangkan lima anggota yang telah menembak saudara almarhum Herman,” kecamnya.
Lanjut bung Afif, Di tengah-tengah orasi berlangsung, istri dan anak Herman menangis histeris juga meminta keadilan atas kematian suaminya.
Hingga saat ini, massa aksi masih menyuarakan aspirasinya menuntut keadilan atas meninggalnya Herman yang diberondong dengan tembakan oleh aparatur kepolisian pada Minggu 13 Maret 2022 lalu. (Lil/Red)