KABAR-HARIAN.COM- Cinta. Berbicara tentang cinta, Cinta merupakan sebuah emosi yang terbentuk dalam perasaan Yaitu, Perhatian, kasih sayang, keinginan dan rindu.
Akan tetapi kalian harus tau tentang resiko cinta, ketika kita mendengar apalagi sampai melihat di depan mata kepala kita, yang kita sayang teryata sudah duluan dicintai atau mencintai orang lain.
Rasanya campur adauk terdengar Entah apa yang terasa. Senang ataukah sedih. Senag kareana dia sudah dibahagiakan oleh orang lain, atau justru sebaliknya. Karena bukan kita yang membahagiakannya.
Rasanya seperti baru kemaren saja. Ketika kita begitu dekat dengannya, ketika dirinya masih kita harapkan. Serasa tak ada angin dan tak ada petir, Namun. Tiba-tiba turun hujan yang begitu deras, hujan penasaran yang sudah merasuk dalam pukiran kita, apakah kabar itu benar ataukah hanya mimpi yang merasuk dalm pikiran kita.
Ketika dia lagi bermesraan di hadapan kita, entah dia adalah orang yang kita anggap sebagi kasih, pacar atu gebetan kita ataupun tidak. Tentu saja kabar tersebut seakan akan memberhentikan kita bernapas sakik Shoknya.
Namun kala kita sadar. Sekarang ini kita siapa baginya, Tak ada hal lain yang mungkin kita berusaha mengikhlaskan seseorang yang kini menjadi milik orang lain. Seperi menanam benih kekecewaan sakit hati pada hati ini.
Dia memang menjadi milik ora g lain. Bagi kita yang pernah bersamanya. Entah dalam batasan batasan orang ya g kita kejar, pernah dalam Jalinan, pacaran, temen dekat atu gebetan istilahnya.
Pudar sudah harapan ini, cinta yang ada rasanya itu sia-sia. Berjuang demi dirinya segala hal kami lakukan untuk mendapatkannya, Namun kita terlalu berkeluh Kesah dalam kesedihan karena kandasnya cinta kita.
Maka dari itu kita akan terbunuh sepi dalam sakit hati, apalagi meliha orang yang kita sayang. lagi mersamanya, rasanya bagaikan kaca pecah yang sulit untuk diperbagi lagi, meski segala cara dilakukan, Namun. Bekas bekasnya itu tidak akan hilang.
Lalu apa yang kita akan perbuat, tentu kita bukanlah orang yang bodoh yang masih mencoba untuk meranyunya lagi agar dia kembali pada pangkuan kita, Bahwa pilihanya adalah orang yang salah.
“Memang berat rasanya hati melihatmu bersama orang lain, namun apalqh dayaku jika dirumu digariskan Allah bukan menjadi tulang rusukku” (Ahmed)