SAMPANG, Kabar-harian.com – Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menggelar penanaman pohon serentak di pondok pesantren (Ponpes) di Sampang, Kamis (24/11/2022).
Penanaman pohon di kabupaten Sampang teresebut ada lima titik. Namun, lokasi pertama yakni di ponpes Assirojiyyah, Jalan Pemuda, Kelurahan Rong Tengah, Sampang.
Humas SKK Migas Jabanusa Yustian Hakiki mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di lokasi uang berbeda di Indonesia, dan dipantau oleh kementrian lingkungan hidup dan kehutanan lingkungan hidup secara online.
“Ada lima penerima, semuanya Pondok Pesantren dan jumlah total ada 900 bibit yang diantaranya bibit unggul seperti mangga, kelengkeng matalada, kelengkeng diamond, alpukat, jambu merah, dan sirsak,” ujarnya.
Menurutnya program penanaman tersebut tidak akan berhenti disini hingga lima bulan ke depan, bahkan akan melakukan monitoring dan perawatan tanaman demi suksesnya program penanaman.
“Kami berterimakasih atas dukungan pemerintah daerah serta pihak terkait termasuk Ponpes yang telah sudi sebagian lahannya untuk dijadikan tempat penanaman,” katanya.
Sementara, Pengasuh Ponpes Assirojiyyah KH. Athoulloh Bushiri menyampaikan rasa terimakasih karena dengan adanya bantuan pohon produktif nantinya dapat dimanfaatkan oleh para santri untuk belajar berkebun maupun berinterprainer.
Sebenarnya penanaman pohon produktif sudah dijalankan sebelumnya, bahkan pembelian bibit hingga ke Kota Kediri, Jawa Timur.
“Alhamdulillah kini juga dibantu oleh SKK Migas semoga kegiatan penanaman tanaman produktif ini bisa memberikan manfaat kepada kita khususnya orang yang ada di Kabupaten Sampang,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sampang, Faisol Ansori mengatakan pelaksanaan penanaman pohon kali ini dengan memilih lokasi awal di Ponpes Assirojiyyah sangat tepat.
Menurutnya, sejak 2002 Ponpes Assirojiyyah memiliki pejuang atau pendekar lingkungan yakni Alm. KH Sholahul Robbana.
“Ponpes ini di tahun 2005 sudah membangun bio gas yang berasal dari lumpur tinja para santri dan hingga saat ini masih berjalan yang berlokasi di belakang Ponpes,” Pungkasnya. (Ahmed)