Kabar-harian.com, Pamekasan – Desa Candi burung merupakan suatu Desa yang berada di Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, kabar-harian.com akan mengulas kisah sejarah, tentang asal usul terjadinya nama desa candi burung.
Dilansir dari youtube sahabat chanel proppo tv candi burung adalah Desa yg sangat eksotis seperti yang kita ketahui bahwa agama nenek moyang kita adalah kepercayaan yaitu kapitayan.
Kapitayan dibawa oleh dahyang semar dari negeri lemoria, setelah negeri nya terdampak banjir dan dia pindah ke Nusantara khusus nya pulau jawa, disinilah awal agama kepercayaan nenek moyang kita, yang akhir nya oleh para tokoh di sebut dengan kepercayaan kepada roh yg mendiami semua benda atau sistem pemujaan terhadap roh.
Setelah kedatangan agama Hindu dan Budha ke nusantara khususnya nya ke Madura, nenek moyang kita menganut dua agam yaitu Hindu dan Budha dan juga di anut oleh warga desa candi burung, dimana situsnya nyampek sekarang yaitu situs tanggulungan dan kelang macam dan kedua dikus itu masih terlihat jelas.
Disanalah Candi itu di bangun menurut para tokoh-tokoh masyarakat candi burung. masyarakat candi burung datang ke tanggulungan untuk bersama sama melakukan ritual pemujaan pada patung-patung yang ada di tanggulungan.
Lama kelamaan setelah agama Islam masuk ke Nusantara khusus nya ke Madura akhirnya lambat laun masyarakat candi burung pindah keyakinan, yg dulunya agama Hindu dan Budha sekarang menganut agama Islam.
Setelah agama Islam di anut lama kelamaan semakin kuat peninggalan-peninggalan yang berapa arca, banyak di buang ke sungai namun lama kelamaan kembali ketempat semula dan ada yang di buang ke sawah namun setelah 3 hari kembali ke tempat semula.
Akhirnya ada beberapa orang yang mengumpulkan peninggalan-peninggalan candi yang ada di tanggulungan dan di kalang macaan untuk di bawa ke desa talang Dusun Candi.
Sementara hingga saat ini di desa talang berdiri candi budha megah yg konon katanya merupakan candi ke 2 terbesar di NKRI, menurut beberapa tokoh masyarakat patung itu di bawa beberapa orang ke dusun candi desa talang itu menggunakan cikar.
Maka jelaslah desa candi burung berasal dari kata candi dan burung
Candi adalah beberapa patung budha, sedangkan burung itu bukan berarti hewan yang terbang, tetapi burung dalam bahasa Madura adalah gagal degan demikian candi burung bermakna candi yg gagal, pungkasnya. (Red/Ruq)