BANGKALAN, Kabar-harian.com – Dalam rangka mendorong peningkatan daya saing produk lokal, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang tergabung dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa melakukan pendampingan sertifikasi halal untuk UMKM kerupuk teripang di Desa Junganyar, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
Program ini merupakan bagian dari hibah pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UTM tahun 2024, yang berhasil diraih oleh tiga dosen UTM, yaitu Mokh Rum, Rakhmawati, dan Abdur Rohman. Program ini bertujuan memfasilitasi para pelaku usaha dalam mendapatkan sertifikasi halal yang menjadi syarat penting bagi peningkatan daya saing, kualitas produk, kepercayaan konsumen, serta memenuhi regulasi dan standar pasar.
Rangkaian kegiatan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM kerupuk teripang meliputi sosialisasi dan edukasi halal, pelatihan dan bimbingan teknis, pemeriksaan bahan baku dan proses produksi, pendampingan pengisian dokumen sertifikasi, pengajuan sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), audit halal, monitoring, dan promosi produk. Sebelum melakukan pendampingan sertifikasi halal, mahasiswa MBKM Membangun Desa telah memperoleh pelatihan terkait sertifikasi halal dari Halal Center UTM.
Salah satu mahasiswa pendamping, Nuha, menjelaskan bahwa, “Proses pengajuan sertifikasi halal cukup sederhana, bahkan bisa melalui mekanisme self declare. Mekanisme ini diperkenalkan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk mendukung UMKM mendapatkan sertifikasi halal tanpa proses yang terlalu kompleks.”
Program ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM di Desa Junganyar, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan adanya sertifikasi halal, produk kerupuk teripang diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, termasuk pasar modern dan ekspor, serta platform e-commerce yang mensyaratkan sertifikasi halal sebagai salah satu syarat penjualan.
Selain itu, produk kerupuk teripang berlabel halal akan lebih dipercaya oleh konsumen Muslim, yang merupakan mayoritas di Indonesia. Para pelaku UMKM di desa ini juga merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa UTM. Bu Sri, salah satu pelaku UMKM, menyampaikan, “Pendampingan ini sangat membantu kami dalam memahami proses mendapatkan sertifikasi halal. Kami berharap, dengan adanya sertifikasi halal ini, produk kami dapat lebih mudah diterima di pasar yang lebih luas.”
Program MBKM Membangun Desa yang dilaksanakan oleh mahasiswa UTM ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari kalangan akademisi untuk membantu masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar modern. Dengan sinergi antara UTM dan masyarakat, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi UMKM di berbagai wilayah. (red/dim)