PMK Hantam Peternak Sapi di Sampang, Ekonomi Lokal Terpuruk

Avatar

- Penulis

Senin, 6 Januari 2025 - 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

dokter sapi saat memeriksa hewan ternak  yang terjangkit pmk di dusun gendis desa Rabasan.

dokter sapi saat memeriksa hewan ternak yang terjangkit pmk di dusun gendis desa Rabasan.

SAMPANG, Kabar-harian.com – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda Kabupaten Sampang dalam sebulan terakhir membuat para peternak sapi terpuruk, dan harga sapi anjlok drastis.

Sementara permintaan dari pasar hewan turun tajam, sehingga mengakibatkan perekonomian lokal yang banyak bergantung pada sektor peternakan sapi.

 

Jusek Peternak Sapi Dusun Gendis Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, mengungkapkan bahwa harga sapi yang biasanya mencapai Rp19 juta per ekor kini hanya dihargai sekitar Rp12 juta. Penurunan drastis ini telah berlangsung dalam sepekan terakhir.

 

“Turunnya sangat drastis, mencapai Rp 6 juta per ekor. Situasi ini membuat kami bingung karena harga jual jauh dari harapan,” ujar Jusek.

Baca juga :  Pasokan Listrik Madura Terganggu, PLN Operasikan 99 Unit Genset

 

Tidak hanya soal harga, permintaan sapi dari peternak lokal juga ikut menurun. Para pengepul dan pedagang sapi berhati-hati dalam membeli hewan ternak karena takut penularan PMK yang semakin meluas.

 

“Juragan-juragan yang biasa jadi langganan sekarang tidak berani membeli sapi. Pasar hewan pun sepi pembeli, bahkan ketika ada sapi warga yang terjangkit pmk yang mau di jual itu harganya sekitar 2 kuta hingga 3 juta,” tambahnya.

 

Sementara Suyono Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang saat di konfirmasi Kabar-harian.com mengatakan, PMK ini setelah november 2022 dinyatakan sudah tidak ada, teryata di akhir 2024 ini sudah merabak lagi.

Baca juga :  Bupati Sampang Terima Penghargaan Dari Gubernur Jawa Timur

 

“Asalnya dari mana kita belum tau persis, sementara masuknya sapi itu ada yang dari Pamekasan, sumenep, bangkalan kita tidak tau dimana yang membawa virus,” ujarnya, Senin (6/1/2025).

 

Kita Dinas pertanian yang membawa peternakan ini melakukan langkah langkah seperti, edukasi, kemudian juga melakukan pengobatan dan Sosialisasi.

 

“Saya sampaikan untuk menjaga kebersihan kandang, porsi makan, agar imunitasnya tetap terjaga kemudian secepat mungkin jika ada kasus atau gejala-gejala yang muncul untuk melaporkan ke kita di lengkapi dengan by name by dress, Sehingga teman teman langsung mendatangai lokasi tersebut,” ungkapnya Suyono. (med)

Berita Terkait

Berikut Niat dan Keutamaan Puasa Arafah
Pemkab Tanjabbar Audiensi ke KemenPANRB Bahas Peningkatan Implementasi SAKIP dan RB
Seorang Pria di Sampang Diduga Jadi Korban Pembacokan Hingga Tewas
Wabup Tanjabbar Tinjau Lokasi Kebakaran di Kampung Nelayan dan Salurkan Bantuan
Camat Kuala Betara Hadiri Haflah dan Pelepasan Siswa Ponpes Mafatihul Huda Suak Labu
Listrik Padam Berjam-jam, Warga Camplong Kesal
Kabag Kesra Minta Doa kepada CJH Agar Kafilah Sampang Sukses di MTQ Tahun 2025 Jember
Pemkab Sampang Gelar Pembekalan Ratusan CJH Sebelum Berangkat Ke Tanah Suci
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 20:25 WIB

Berikut Niat dan Keutamaan Puasa Arafah

Jumat, 16 Mei 2025 - 07:22 WIB

Pemkab Tanjabbar Audiensi ke KemenPANRB Bahas Peningkatan Implementasi SAKIP dan RB

Senin, 5 Mei 2025 - 15:53 WIB

Seorang Pria di Sampang Diduga Jadi Korban Pembacokan Hingga Tewas

Senin, 5 Mei 2025 - 02:25 WIB

Wabup Tanjabbar Tinjau Lokasi Kebakaran di Kampung Nelayan dan Salurkan Bantuan

Sabtu, 3 Mei 2025 - 23:54 WIB

Camat Kuala Betara Hadiri Haflah dan Pelepasan Siswa Ponpes Mafatihul Huda Suak Labu

Berita Terbaru