Menelusuri Sejarah Hari Santri Nasional. Santri, Garda Penjaga Negeri

Avatar

- Penulis

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG – Kabar-harian.com
Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan kaum santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

 

Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk mengenang sejarah panjang peran santri dalam perjuangan bangsa, Rabu (22/10/2025).

 

Penetapan Hari Santri berawal dari resolusi jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.

 

 Dalam seruannya, KH. Hasyim Asy’ari mewajibkan umat Islam, khususnya para santri, untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan dari penjajah Belanda yang ingin kembali berkuasa setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Baca juga :  Pengurus Osis SMK Nurul Ulum Pamekasan Resmi Dilantik

 

Seruan itu menjadi pemantik semangat perlawanan rakyat. Hasilnya, pecahlah Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian dikenang sebagai salah satu peristiwa heroik terbesar dalam sejarah perjuangan Indonesia. Dari situlah peran santri dan ulama mulai tercatat kuat dalam perjalanan bangsa.

 

Kini, santri tak hanya dikenal sebagai penjaga agama, tetapi juga sebagai pelopor moderasi beragama, pendidikan, dan kemajuan sosial.

 

Mereka hadir di berbagai bidang — dari pesantren hingga pemerintahan, dari dakwah hingga inovasi teknologi — membawa semangat cinta tanah air dan nilai-nilai keislaman yang damai.

Baca juga :  Paud Nurul Hidayah Gelar Visitasi Akreditasi BAN PAUD PNF Jatim

 

Peringatan Hari Santri 2025 di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Sampang, diisi dengan upacara bendera, kirab santri, istigasah, dan lomba keagamaan.

 

Semua kegiatan tersebut menjadi wujud kebanggaan sekaligus pengingat bahwa perjuangan santri belum berakhir — hanya bentuknya yang berubah.

 

“Santri hari ini adalah penerus jihad para ulama, bukan lagi dengan senjata, tetapi dengan ilmu dan akhlak,” ujar salah satu tokoh pesantren di Sampang.

 

Dengan semangat itu, Hari Santri Nasional menjadi momen untuk memperkuat komitmen santri dalam menjaga NKRI, Islam rahmatan lil ‘alamin, dan nilai-nilai kebangsaan. (med)

 

Penulis : Abdul Hamid

Editor : Ali Akbar

Berita Terkait

BAZNAS Sampang Salurkan Bantuan Gerobak Usaha dan Santunan Anak Yatim di Alun-Alun Trunojoyo
Pernyataan Humas RS Nindhita Soal SOP Dibantah, Keluarga Korban: Publik Dibodohi!
Peringati Hari Jadi Ke-80 Jatim , Wagub Emil Ziarah Ke Makam Raden Panji Sampang 
IAI An-Nadwah Kuala Tungkal Gelar Wisuda XXI, 310 Mahasiswa Raih Gelar Sarjana
Antusias Pengunjung di Wisata Petik Melon King Agro
Bappelitbangda dan BPPKAD Sampang Pastikan Rasionalisasi Program OPD
Rutan Sampang Gandeng Disnaker, Siapkan Pelatihan Wirausaha bagi Warga Binaan
Sampang Raih Juara 1 MTQ Tingkat Provinsi
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:38 WIB

BAZNAS Sampang Salurkan Bantuan Gerobak Usaha dan Santunan Anak Yatim di Alun-Alun Trunojoyo

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:13 WIB

Menelusuri Sejarah Hari Santri Nasional. Santri, Garda Penjaga Negeri

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Pernyataan Humas RS Nindhita Soal SOP Dibantah, Keluarga Korban: Publik Dibodohi!

Rabu, 8 Oktober 2025 - 18:34 WIB

Peringati Hari Jadi Ke-80 Jatim , Wagub Emil Ziarah Ke Makam Raden Panji Sampang 

Kamis, 2 Oktober 2025 - 16:56 WIB

IAI An-Nadwah Kuala Tungkal Gelar Wisuda XXI, 310 Mahasiswa Raih Gelar Sarjana

Berita Terbaru