TANJAB BARAT, Kabar-harian.com— Warga di Kecamatan Betara mulai gerah dengan sikap perusahaan kelapa sawit PT Bumi Borneo Sentosa (PT BBS) yang hingga kini belum menepati janjinya untuk memperbaiki jalan desa rusak, yang juga akibat aktivitas angkutan perusahaan tersebut.
Perusahaan yang beroperasi di perbatasan Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat ini diketahui telah mengalihkan jalur angkutan hasil sawitnya dari wilayah Tanjab Timur ke jalur lintas Pemda Desa Sungai Dungun–Serdang, Kabupaten Tanjab Barat.
Langkah ini membuat kendaraan angkutan perusahaan kerap melintasi pemukiman warga dan jalan desa yang kondisinya kini semakin memprihatinkan.
Sebelumnya, PT BBS sempat menggelar musyawarah bersama para kepala desa dari dua kecamatan—Kuala Betara dan Betara—dan sepakat untuk merawat jalan yang dilalui kendaraan perusahaan. Dalam kesepakatan itu, pihak perusahaan berjanji akan menyalurkan material batu sebanyak lima truk per bulan serta menyediakan alat berat jenis kombek dan grader untuk perbaikan jalan.
Namun, hingga hampir sebulan berjalan, janji itu belum juga terealisasi.
“Betul, bang. Sudah hampir satu bulan mobil PT Borneo lewat sini, tapi belum juga menepati janji untuk menimbun batu. Jalan di daerah kami malah makin rusak parah,” ungkap Eko Sudiono, Ketua RT 05 Dusun Tanjung Mas, Desa Teluk Kulbi, Kecamatan Betara, Jumat (7/11/2025).
Eko menilai, perusahaan seharusnya tidak hanya pandai berjanji di awal.
“Kalau di awal saja sudah lambat begini, bagaimana nanti jangka panjangnya? Kami cuma ingin perusahaan menunjukkan bukti keseriusan. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban karena jalan rusak,” tegasnya.
Warga berharap PT BBS segera menepati komitmen yang telah disepakati bersama pemerintah desa dan kecamatan agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kondisi jalan yang semakin rusak dikhawatirkan akan menghambat aktivitas warga, terutama petani dan pelajar yang setiap hari melewati jalur tersebut.
Sementara itu, awak media telah berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan baik kepada Manajer maupun Humas PT BBS, namun hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh nomor WhatsApp resmi atau tanggapan dari pihak perusahaan terkait alasan keterlambatan realisasi bantuan material perbaikan jalan tersebut.
Warga menegaskan, jika janji perbaikan jalan terus diabaikan, mereka tidak menutup kemungkinan akan mengambil langkah tegas, termasuk menolak kendaraan angkutan PT Borneo melintasi wilayah mereka.(*)
Penulis : Mubarak
Editor : Ali Akbar









