Disperta Sampang Dukung Para Petani Menggunakan Pupuk Organik

Avatar

- Penulis

Kamis, 18 Maret 2021 - 08:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, Kabar-harian.com- Petani yang menggunakan pupuk organik masih terbatas. Buktinya, setiap tahun permintaan pupuk subsidi jenis organik cenderung lebih sedikit.

“terlrbih Sampang mrrupakan lumbung pertanian di jawa timur” kata labid tanan pangan dan hartikultura Disperta KP Sampang.

Oleh sebab itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang mendorong petani agar bisa menggunakan pupuk organik,Rabu (17/03/2021).

Nurdin mengungkapkan, pupuk bersubsidi yang dialokasikan ke wilayahnya mengalami peningkatan cukup besar.

“Jenis urea yang sebelumnya 16.542 ton meningkat 35.433 ton. Jenis SP-36 yang sebelumnya 3.694 ton meningkat menjadi 9.007 ton dan ZA dari 2.737 ton menjadi 10.860 ton Pupuk NPK yang semula 3.770 ton menjadi 21.219 ton,” ungkapnya,

Baca juga :  Baznas Kolaborasi Dengan Dinsos Sampang Santuni Kaum Dhuafa.

Sedangkan untuk pupuk organik dari 7.266 ton menjadi 11.498 ton. Peningkatannya paling sedikit, dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa petani kurang minat menggunakan pupuk organik.

Nurdin menerangkan, pupuk organik bisa menyuburkan tanah dalam jangka waktu lama. Dengan kesuburan tanah tersebut dapat meningkatkan hasil produksi tani.

Ia juga menjelaskan, dampak penggunaan pupuk organik itu tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat. Hal itu yang membuat petani enggan menggunakan pupuk tersebut, karena pola pikir mereka lebih memilih proses yang lebih cepat.

Baca juga :  BAZNAS Sampang Terima Infak Dari Persatuan Alumni GMNI 

Pupuk organik tersebut sebenarnya bisa dibuat oleh petani sendiri. Akan tetapi, sampai saat ini para petani di Sampang belum mengenal lebih keunggulan pupuk tersebut.

Maka dari itu, pihaknya menginstruksikan kepada penyuluh pertanian untuk menggencar memberikan pemahaman mengenai keunggulan pupuk organik.

“Tahun ini kita juga ada program pembuatan pupuk organik di setiap desa. Jadi, penyuluh itu harus melatih petani membuat pupuk organik,” imbuhnya Nurdin. (Ahmed)

Berita Terkait

Dukung UMKM Lokal, Mahasiswa KKNT STIE Bakti Bangsa Pamekasan Lakukan Kunjungan Usaha Produksi Kerupuk Es Dung-Dung
Bupati Anwar Sadat Buka Rakor FKUB Tanjab Barat: Dorong Penguatan Kerukunan Umat Beragama
Tahlil Akbar Al-Imamain RA 2025 Siap Digelar di Camplong, Sampang
Polres Tanjab Barat Tegaskan Komitmen Tolak Judi Online dan Narkoba
Tuntutan yang Hilang Arah: Ketika Unjuk Rasa Berubah Jadi Amukan Anarkis
BAZNAS Sampang Salurkan Bantuan Gerobak Usaha dan Santunan Anak Yatim di Alun-Alun Trunojoyo
Menelusuri Sejarah Hari Santri Nasional. Santri, Garda Penjaga Negeri
Pernyataan Humas RS Nindhita Soal SOP Dibantah, Keluarga Korban: Publik Dibodohi!
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 12:37 WIB

Dukung UMKM Lokal, Mahasiswa KKNT STIE Bakti Bangsa Pamekasan Lakukan Kunjungan Usaha Produksi Kerupuk Es Dung-Dung

Kamis, 6 November 2025 - 11:35 WIB

Bupati Anwar Sadat Buka Rakor FKUB Tanjab Barat: Dorong Penguatan Kerukunan Umat Beragama

Rabu, 5 November 2025 - 15:42 WIB

Tahlil Akbar Al-Imamain RA 2025 Siap Digelar di Camplong, Sampang

Senin, 3 November 2025 - 21:08 WIB

Polres Tanjab Barat Tegaskan Komitmen Tolak Judi Online dan Narkoba

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Tuntutan yang Hilang Arah: Ketika Unjuk Rasa Berubah Jadi Amukan Anarkis

Berita Terbaru