SAMPANG, Kabar-harian.com – Sejarah bangsa indonesia tidak lepas dari peran pemuda, peran pemuda menjadi faktor penting garda terdepan sebagai tombak perjuangan kemerdekaan indonesia mulai dari tahun 1908 dengan adanya gerakan Budi Utomo
Dilanjutkan kembali pada 1928 yang dikenal dengan sumpah pemuda hingga pada tahun berikutnya yakni 1966 hingga kita mengetahui sendiri pada tahun 1998 pemuda kembali menunjukkan perannya dalam perjalanan kebangsaan kita.
Pasca 1998 atau yang disebut dengan era reformasi, dari situlah Indonesia menapaki perjalanan baru dari pemerintahan orde baru ke reformasi sampai saat ini, denga semangat pembaharuan dan perubahan yang begitu cepat anak muda dituntut untuk mampu beradaptasi dengan pola perubahan yang ada agar mampu memberikan peran di dalam lingkungan dan sosial dimasyarakat untuk menjawab tantangan yang disebut dengan era millenial.
Di era millenial menuntut pemuda untuk lebih proaktif dan produktif ditengah perubahan sosial yang begitu cepat sehingga pemuda di harapakan mampu memberikan jawaban-jawaban sesuai perubahan zaman sesuai kemampuan di bidang masing-masing.
Seperti yang di napaki Tretan Abu, anak desa kelahiran sampang merupakan salah satu pemuda yang mempunyai tekat dan harapan yang kuat mengabdikan dirinya dalam memperjuangkan warisan pemuda terdahulu demi tercapainya kehidupan masyarakat yang berbahagia sebagai mana menjadi cita-cita pendiri bangsa terdahulu.
“Beliau mengenyam pendidikan di Pondok pesantren Nurul Ulum Yayasan Al-Masrur Orodalam Sejati Camplong Sampang,” Katanya
Kemudian Beliau, melanjutkan pendidikan tinggi di IAI Nata sampang, disanalah beliau menjalani proses dunia kepemudaan dengan aktif ber organisasi di gerakan mahasiswa nasional indonesia ( GMNI) dari situlah Abu sapaan akrabnya mengasah dan berproses dalam dunia gerakan kemahasiswaan sehinga pada tahun 2017 beliau terpilih menjadi ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC GMNI ) sampang
Dari situlah yang membuat dirinya semakin memperkokoh semangat perjuangannya demi tercapainya kehidupan tanpa exploitation de lhomparlom, suatu masayarakat yang semua insan menjadi cerdas, suatu masyarakat yang tiada seorang ibu yang menangis karena tidak membeli susu untuk anaknya, semngat inilah yang beliu tanamkan dalam upaya menjawab tantangan kekinian sesuai cita-cita pendiri bangsa.
Pada Saat menjadi ketua DPC GMNI Sampang, beliau pro aktif dalam dunia gerakan kerakyatan dan mampu menjawab tantangan ke-indonesiaan di tengah gempuran ideologi sektarian yang mencoba memecah belah ke-indonesiaan, dengan lantang beliau mengatakan ” indonesia tidak boleh di kotak kotakkan, indonesia tetaplah indonesia dengan berpegang teguh pada pancasila dan binneka tunggal ika sebagai identitas bangsa”
Setelah purna dari dunia gerakan kemahasiswaan dan kerakyatan beliau melanjutkan perjuangannya melalui jalur politik dengan masuk partai politik beliau berharap bisa melanjutkan cita-cita perjuangannya, sebagai seorang politisi muda milenial yang tetap berpegang teguh pada cita-cita pendiri bangsa, beliau berharap bisa memberikan sumbangsih dan pemikiran untuk kemajuan bangsa indonesia.
Di partai politik beliau di percaya menjadi pengurus harian sebagai wakil ketua DPD II partai Golkar ditingkat kabupaten. Adapun ketertarikan beliau terjun di dunia politik adalah karena ingin memperjuangkan kepentingan rakyat seperti apa yang iya perjuangkan semenjak berada di dunia gerakan kemahasiswaan.
” Beliau tertarik berada di dunia politik karena atas keinginan yang kuat untuk tetap menjadi garda terdepan memperjuangkan rakyat dan menjawab tantangan sebagai pemuda pelopor bangsa,” jelasnya
Dari situlah yang membuat abu sapaan akrabnya tetap kukuh dan meyakini jalan perjuangannya di jalan politik dengan menjadi politisi muda milenial, Pungkasnya. (Abt)
