Sarana pembelajaran mencapai kemuliaan

Avatar

Sampang, Kabar-Harian.com – Angka minat pendidikan di negara kita masih rendah, apalagi minat pendidikan di perguruan tinggi, hal ini tentu disebabkan oleh beberapa alasan mendasar seperti anggapan bahwa pendidikan kurang penting bagi kehidupan, belum menemukan arti pendidikan dan ada juga faktor kendala keuangan, bahkan lebih ekstrim lagi ada yang mengatakan buat apa pendidikan tinggi tinggi yang pada ujungnya hanya cari kerja buat mendapatkan uang, toh kita bisa cari uang tanpa pendidikan.

Tak jarang kita hanya mengiyakan alasan di atas, hanya jadi pembiaran yang terus berkembang dan pada akhirnya menjadi kalimat pembenaran, maka ada kalanya kita mengkoreksi, dan mencoba bertanya pada diri sendiri sebenarnya apa tujuan pendidikan, kenapa Ki Hadjar Dewantara selalu menggaungkan pentingnya pendidikan sejak dulu, toh pendidikan hanya ruang kelas yang di dalamnya ada murid dan guru, dosen dan mahasiswa.

Pendidikan sederhananya adalah proses menuntun anak agar menjadi manusia beradab, merdeka dan mandiri. Ini berarti ada skema pembelajaran sistematis yang seharusnya tidak bisa kita dapatkan tanpa menempuh jalur pendidikan, kenapa ? Karena di dalam kelas pasti ada guru, ada siswa. Guru yang menjelaskan, siswa yang mendengarkan, dan bagaimana guru dituntut untuk menjadi teladan bagi siswa-siswi nya. Belajar tanpa seorang guru di agama saya sangat tidak dianjurkan, pentingnya belajar dengan sanad yang jelas, ada seorang (guru) yang mempertanggung jawabkan kebenarannya, sehingga ada wasilah didalamnya.

Baca juga :  Main Character

Semboyan pendidikan dari bapak pendidikan merupakan gambaran bagaimana seharusnya pembelajaran di ruang kelas terjadi, “ing ngarsa sung tuladha”, guru harus menjadi teladan, contoh yang baik bagi siswanya. “Ing madya mangun karsa”, diantara para siswa harus memberikan inisiatif. “Tut wuri handayani”, di belakang, seorang guru harus memberikan arahan dan dorongan terhadap siswanya.

Lebih dalam lagi pendidikan juga berperan dalam menentukan cara berpikir seseorang, semakin tinggi pendidikan maka level berpikir seseorang juga akan mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari tempaan mereka sehari-hari, seperti tugas dari guru, bacaan buku, berhitung dan menerjemahkan, yang mana, semakin tinggi pendidikan semakin rumit dan kompleks pula metodenya.

Maka, pendidikan jangan disalah artikan hanya sebagai persiapan seorang untuk bekerja, tidak se-sederhana itu. Pendidikan merupakan sarana pembelajaran untuk mencapai kemuliaan, dengan pendidikan seseorang bisa menyusun tata kelola kehidupan yang lebih baik, lebih berdikari, khususnya sebagai pribadi yang merdeka.

Lalu kemudian kita dihadapkan dengan kendala keuangan yang memang tidak dapat dipungkiri angka kemiskinan juga merajalela di negara kita, biaya pendidikan juga begitu mahalnya, sehingga sah-sah saja jika alasan keuangan menjadi kendala utama. Tapi, pertanyaan selanjutnya sudah sejauh mana kita berusaha mencari jalan keluarnya? Apa kita hanya berdiam diri saja dengan “Alasan keuangan “sebagai selimut kita?

Baca juga :  Main Character

Dari sisi ini saya sangat berharap peran orang tua sebagai support sistem bagi anak-anak nya, bagaimana mereka harus menjadi pemeran utama dalam memberikan motivasi (dorongan) bagi keberlangsungan pendidikan anak anaknya. Harus diketahui bahwa pemerintah juga ikut andil dalam keberlangsungan pendidikan, program sekolah gratis dan banyak beasiswa di perguruan tinggi yang bisa kita pilih.

Saya tidak muluk-muluk, yang berbicara tentang Indonesia emas, atau masa depan yang cerah jika angka minat pendidikan masih rendah. Harapan saya hanya satu, semoga pendidikan bisa dirasakan oleh semua kalangan. Jika ada yang mengatakan bahwa masa depan yang cerah milik mereka yang mempunyai mimpi-mimpi indah, maka sedikit saya koreksi bahwa masa depan yang cerah bukan hanya tentang mimpi, tapi tentang edukasi dan dedikasi.

Terakhir, dalam arti luas pendidikan tidak mengenal usia atau jabatan, pendidikan harus dirasakan dari awal kita lahir sampai akhir hayat, pendidikan lah yang akan berperan sebagai pijakan kita dalam menjaga budaya, moral, dan nilai-nilai yang kita anut. Pendidikan juga akan berperan menjaga generasi selanjutnya tetap utuh dan berdigdaya.

Penulis_Aldi

Kabar Harian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Punya berita?