SAMPANG, Kabar-harian.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang himbau masyarakat untuk tetap waspada mengigat, Cuaca ekstrim masih bisa saja terjadi di dalam beberapa hari ke depan, Terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.
Peringatan tersebut dikeluarkan menyusul surat edaran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nomor: e.B/ME.02.04/027/KSUB/IV/2025, yang menyebutkan adanya peningkatan aktivitas cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur pada 13–19 April 2025.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang, Candra Ramadhani Amin menyampaikan, bahwa dampak cuaca ekstrem bisa sangat merugikan, terutama bagi daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.
“Saat ini kita berada di masa pancaroba, masa peralihan musim yang kerap diwarnai cuaca ekstrem. Kabupaten Sampang termasuk dalam wilayah yang berpotensi terdampak,” jelasnya, Selasa (15/4/2025).
Menurut Candra, kondisi atmosfer saat ini menunjukkan adanya pola konvergensi yang bisa memicu pembentukan awan-awan hujan. Analisis BMKG juga mengidentifikasi adanya gangguan gelombang atmosfer, seperti Equatorial Rossby dan Kelvin yang akan melintasi wilayah Jawa Timur dalam sepekan ke depan.
“Atmosfer yang masih labil dan lembab dari lapisan bawah hingga atas mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus, yang berpotensi membawa hujan deras, angin kencang, dan sambaran petir,” jelasnya.
Dengan situasi ini, BPBD mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor. Pengendara pun diminta tidak memaksakan perjalanan saat cuaca memburuk.
“Jika jarak pandang terganggu akibat hujan deras, lebih baik berhenti dan cari tempat aman. Keselamatan harus jadi prioritas,” imbaunya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD terus berkoordinasi dengan BMKG dan menyampaikan informasi prakiraan cuaca serta peringatan dini secara berkala kepada masyarakat.
“Warga bisa memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI, atau update peringatan dini dari BMKG yang dibagikan setiap dua hingga tiga jam di media sosial,” pungkasnya. (med)